Senayan –Anggota Komisi XII DPR RI Fraksi Partai Golkar, Cek Endra, menyoroti peningkatan investasi hulu migas hingga Agustus 2025. Menurutnya, momentum ini harus digunakan untuk memperkuat ketahanan energi nasional, kemandirian industri dalam negeri, dan pemberdayaan ekonomi daerah penghasil migas.
“Realisasi investasi hulu migas hingga Agustus 2025 sudah mencapai US$9,38 miliar atau sekitar Rp152,96 triliun, dengan proyeksi akhir tahun US$16,5–16,9 miliar. Ini momentum penting bagi Indonesia untuk memperkuat cadangan migas dan mengurangi ketergantungan energi dari luar negeri,” tegas Cek Endra merespon RDP SKK Migas dengan Komisi XII DPR RI yang diadakan Selasa (23/9/2025), dikutip dari Tribunnews.
Ia menambahkan, investasi eksplorasi naik 15 persen dibanding 2024, termasuk penemuan cadangan baru di West Kalabau, CEN-2 Deep, NW Wilela, dan lainnya yang diproyeksikan mulai onstream di kuartal IV 2025, memberi tambahan ribuan barel per hari bagi pasokan energi nasional.
Peningkatan TKDN dan Pemerataan Manfaat di Daerah Penghasil Migas
Cek Endra menyebut bahwa Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang sudah mencapai 57,17?ri total kontrak barang dan jasa senilai US$5,066 miliar harus diiringi dengan pemerataan manfaat ekonomi ke daerah penghasil migas seperti Jambi, Riau, Aceh, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, dan Papua.
“Investasi migas jangan hanya terkonsentrasi di pusat. Daerah penghasil harus merasakan dampaknya lewat lapangan kerja, industri penunjang, hingga UMKM yang tumbuh di sekitar wilayah operasi migas,” tegasnya.
Sejak 2020 hingga Juli 2025, total kontribusi industri migas terhadap sektor lain sudah mencapai Rp650,5 triliun, dengan porsi UMKM mencapai Rp35,4 triliun. Sektor perhotelan, transportasi, jasa boga, dan kesehatan di daerah penghasil adalah contoh sektor yang bisa mendapat multiplier effect secara langsung.
Dukungan DPR untuk Pemerataan Manfaat Hulu Migas
Cek Endra mengatakan, Komisi XII DPR RI sebagai mitra kerja pemerintah akan mengawal kebijakan percepatan investasi hulu migas agar sejalan dengan penguatan TKDN dan pemberdayaan ekonomi daerah penghasil.
“Ketahanan energi nasional harus sejalan dengan kemandirian industri dalam negeri dan kesejahteraan masyarakat di daerah penghasil migas. Inilah kunci pembangunan energi berkelanjutan yang memberi manfaat nyata bagi rakyat,” tutup legislator asal daerah pemilihan Jambi itu. {LG}